Senin, 15 November 2010

ABU AMIR AL-BANAN

ABU AMIR AL-BANAN
Dikisahkan oleh shalih bin amir,kisah ini berasal dari ayah'y yg berada dimadinah.suatu waktu dimadinah ada seorang ibu yg mempunyai seorang anak yg sangat nakal,sering bermain dan pergi dimalam hari.dia menjadi tempat berkumpul'y anak2 muda dikota madinah.sekalipun demikian ibu'y tak bosan2 menasehati anak'y agar menjadi anak yg baik,shaleh dan sadar dari prilaku jelek'y.:''wahai anak ku,ingat dan renungkanlah bencana yg menimpa orang2 sebelum mu,mereka lupa diri dan tidak sadar untuk kembali kejalan yg benar,sadarlah wahai anak ku,akan jadi apakah kalau dirimu terus-menerus seperti ini,menganggur dan keluyuran tiada tujuan.dirimu akan mati pada saat'y nanti,ubahlah kebiasaan burukmu wahai anak ku tersayang''.kata sang ibu.hampir setiap hari kata2 itu diucapkan oleh sang ibu sebagai peringatan buat anak'y,namun sang anak belum juga mau mengubah prilaku'y.pada bulan ramadhan,datanglah seorang mubaligh dari negri hijaz bernama abu amir al-banan,beliau oleh kawan2'y diminta memberikan ceramah dimasjid rosulullah.saw.dan beliau memenuhi'y.pada malam jum'at setelah solat taraweh,pengajian dimulai dan pengunjung'y sangat banyak,diantara'y anak yg nakal itu.Dalam ceramah'y,abu amir mengambil metode membawa kabar gembira dan ancaman,dalam istilah al-quran menggunakan metode tabsyir dan tandzir.ceramah'y dapat menggugah hati hadirin dan menyentuh perasaan mereka yg paling dalam.sesekali beliau tegang manakala menerangkan ancaman neraka,dan sesekali gembira manakala menerangkan nikmat syurga yg serba indah dan abadi.perasaan rindu terhadap syurga diekspresikan dengan mimik muka yg sangat menarik.pemuda nakal itu ternyata teketuk hati'y.karna tidak dapat menahan perasaan,dia segera lari pulang menemui ibu'y.dia menangis dipangkuan ibu'y dan menyatakan diri'y tlah insyaf.sejak saat itu,dia mulai rajin solat dan tekun beribadah kepada allah.hari2'y mulai dipergunakan untuk mengabdi kepada TUHAN.kala matahari terbenam hendak memasuki peraduan'y,sang ibu mendatangi anak'y,membawa hidangan untuk'y sebagai persiapan berbuka puasa.tetapi anak itu menolak untuk berbuka:''ibu,,hari ini aku merasa tidak enak badan,aku mengalami panas dingin,barangkali ajalku sudah dekat''.kata sang anak,lalu ia naik kemihrab,bibir'y tiada henti berdzikir kepada allah.kejadian ini berjalan selama 4 hari.pada hari ke-4 anak itu duduk bersujud menghadap kiblat,menengadahkan tangan kehadirat allah.swt:''wahai TUHAN ku,ketika badanku masih segar bugar seha wal afiat,aku banyak melakukan perbuatan maksiat.aku lalai dari berdzikir kepadaMU.sekarang dikala tubuhku lemah,dalam kondisi seperti ini aku tekun beribadah dan datang menghadapMU.ya TUHAN ku,perbuatanku ini tentu membuatMU murka dan benci.namun wahai TUHAN ku,terimalah taubat hambaMU ini''.setelah itu ia terkulai kaku.ibu'y terkejut dan menghampiri'y,lalu berkata:''wahai pelita hatiku,wahai pelita hidupku,bangunlah dan jawab panggilan ibumu ini''.mendengar panggilan sang ibu,anak itupun kembali sadar dan berkata:''wahai ibuku sayang,dahulu engkau sering menasehatiku agar aku sadar kembali kepada jalan yg benar,ibu takut2i aku dengan neraka dan murka allah.dan sekarang ibu takuti aku dengan hidup,betapa aku sesali hari2ku yg telah lalu,yg hampa dari berdzikir kepada allah,aku merasa takut,wahai ibuku,manakala diriku terlalu lama berada dalam amuk neraka,ibuku,cukuplah,bangun,aku ingin mencium kakimu.agar diriku dapat merasakan kehinaan.dan semoga allah.swt memberikan curahan rahmat kepadaku''.sang ibu bangkit,memenuhi keinginan anak'y,anak'y pun berkata:''inilah balasan bagi orang yg berprilaku buruk dan lupa kepada allah.swt''.setelah berucap demikian,anak itu akhir'y menghembuskan nafas'y yg terakhir.perlahan-lahan bibir'y mulai tekatup,mata'y menutup dan denyut nadi'y berhenti,anak itu telah meninggal dunia.usai kematian'y,ibu'y berkisah.bahwa pada malam jum'at ia bermimpi seakan-akan anak'y memiliki wajah bagai rembulan:''anak ku,balasan apakah yg diberikan allah,swt padamu ?,tanya sang ibu.''allah.swt memberikan balasan yg baik kepadaku''jawab sang anak.''lalu apa yg dialami abu amir,yg mengantarkan dirimu sadar dari prilaku burukmu.? Tanya sang ibu.''jauh sekali perbedaan'y ,wahai ibu.''

Tidak ada komentar:

Posting Komentar